Resensi Tangkuban Perahu
RESENSI CERITA RAKYAT TANGKUBAN PERAHU
TUGAS MATA KULIAH
KOMPOSISI DASAR
BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh
Erlina
Dery Lestari
Herlyani Agustriana
Mulfadliani
Risvitha Putri
Tamimma Zahra
Vivi Aulia
Zuniar Ayu Munti
Indri Apriani Pratiwi
Nitria Anggriani
Nindi Triana
Witri Iflia
Novianti
FAKULTAS Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
(PGMI) SEMESTER 2
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ZAWIYAH COT
KALA KOTA LANGSA
TAHUN AKADEMIK 2016
SINOPSIS
CERITA RAKYAT NUSANTARA “Tangkuban Perahu”
Diceritakan
bahwa Raja Sungging Perbangkara pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja
membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi
hutan). Seekor babi hutan betina bernama Wayung yang tengah bertapa ingin
menjadi manusia meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang
bayi cantik. Bayi cantik itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama
Dayang Sumbi alias Rarasati. Banyak para raja yang meminangnya, tetapi seorang
pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya
para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas
permitaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing
jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik bertenun, toropong (torak) yang
tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi karena merasa
malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang
mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan
dijadikan suaminya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang
Sumbi. Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki diberi nama Sangkuriang.
Ketika Sangkuriang berburu di dalam hutan disuruhnya si Tumang untuk mengejar babi betina Wayungyang. Karena si Tumang tidak menurut, lalu dibunuhnya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak serta merta kepala Sangkuriang dipukul dengan senduk yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga luka.
Sangkuriang
pergi mengembara mengelilingi dunia. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur
akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di
tempat Dayang Sumbi, tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa
putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Kisah kasih di
antara kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang
adalah puteranya, dengan tanda luka di kepalanya. Walau demikian Sangkuriang
tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang
membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan
membendung sungai Citarum.
Sangkuriang menyanggupinya.
Maka
dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok
pohon itu berubah menjadi gunung ukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di
sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang,
bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada
Sang Hyang Tunggal agar maksud Sangkuriang tidak terwujud. Dayang Sumbi
menebarkan irisan boeh rarang (kain putih hasil tenunannya),
ketika itu pula fajar pun merekah di ufuk timur. Sangkuriang menjadi gusar,
dipuncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikorodijebolnya,
sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma
menjadi Gunung Manglayang. Air
Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan
bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang
terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di Gunung Putri dan
berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di
sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib
(ngahiyang).
Unsur
intrinsik :
Tema
: Anak yang durhaka
Tokoh
dan Penokohan :
1. Raja
Sungging Perbangkara : Protagonis
2. Wayung :
Tretagonis
3. Dayang
Sumbi : Protagonis
4. Tumang
: Protagonis
5. Sangkuriang
: Antagonis
Perwatakan :
1. Raja
Sungging Perbangkara : baik dan bijaksana.
2. Wayung
: baik dan penyayang.
3. Dayang
sumbi : baik, penyayang,dan olas asih.
4. Tumang
: baik dan tulus menyayangi dayang sumbi.
5. Sangkuriang
: pemarah, nakal, keras kepala, dan durhaka.
Latar
: Sebuah Kerajaan
Alur
: Maju mundur
Sudut
Pandang : Orang Ketiga Serba Tahu
Amanat
: Hati-hati dalam
berbicara. Sebaiknya berfikir dulu baru berbicara dan jaga emosi
jangan sampai menyakiti atau membunuh binatang yang tidak bersalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar